This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 18 Maret 2012

cerita cinta nyata oleh Ita Mannjzaa Tapi Jutek


ini semua bermula dari sekolah dan buku p.seni yang d pinjam oleh seorang cewek yang bernama caca
cewek ini sudah kelas 3 SMA. dan ia memiliki teman akrab yang bernama sari.

sekitar beberapa bulan yang lalu, saat mereka masih duduk d bangku kelas 2, ada siswa yang baru masuk, dan hingga akhirnya mereka pun kelas 3. dan d hari itu, disaat semua kisah cinta ini d mulai, itu semua bermula dari buku p.seni. mulanya cewek ini tdk pernah mengenal arti cinta, sayang dan sakit hati.
tapi semua itu dia tau dari anak baru itu.
mulanya saat d kelas, guru p.seni menyuuh agar mereka mencatat, tapi cewek ini lagi nggk mod. jadi karna ia melihat siswa baru itu mencatat ia pinjam catatan siswa tersebut. tanpa sengaja, cewek ini menghilangkan catatan tsb.
tidak sengaja, tapi mungkin ini lah yang namanya takdir.
karna disinilah cerita cinta itu dimulai.

karna cewek ini merasa bersalah ia pun meminta maaf pada cowok tsb.
di maafin si....
tapi harus di gantiin.
dan cewek inipun tidak merasa keberatan. dan sejak saat itu mereka terlihat mulai dekat dan agak akrab.
dan pada malam hari ketika cewek ini pergi ke rumah temannya yang kebenaran dekat dengan kos si cowok ia melihat cowok itu yang sedang berdiri di depan pasar.
dan cowok itu memanggilnya.
tanpa di duga, cowok itu bilang " mau gk jadi pacar ku"
cewek ini pun menjawab, gk tau.
karna ia bingung, sebenarnya dia lagi ada masalah dgn cowoknya. jadi dia menjadikan cowok ini alat untuk melupakan pacarnya. akhirnya keesokan harinya ia pun menerima cowok tersebut, , ,

dan pagi itu mereka pun jadian. padahal ia masih punya pacar. tapi, dengan 1 syarat. yaitu backstreetttt.
cewek ini gk mau sampai guru dan teman" tau, karena pacarnya yang lama memiliki teman d sekolahnya. dia takut hal itu sampai d telinga pacarnya yang lama sebelum waktunya.
karna dia menunggu saat yang tepat, sampai ia bisa memutuskan pacarnya itu.
10 hari kemudian saat pacarnya ulang tahun ia memutuskan pacarnya yang lama dengan sebelah pihak.
hubungan mereka memang di jalani tanpa di dasari rasa saling sayang.
dan seiring berjalannya waktu, rasa cinta dan sayang itu mulai tumbuh, dan ia sadar akan hal itu...
dan gurupun sudah tau akan hal itu.


hingga beberapa bulan kemudian cowok itu memutuskan hubungan mereka dengan sebab yang tidak jelas.
cewek itu pun bertanya". dengan hati gundah,ia bertanya, kenapa??? 
  tapi cowok hanya menjawab " gk kenapa"

cewek ini mulai merasakan takut akan kehilangan cowok itu.
sakit hati itu pun akhirnya dia rasakan....

tapi, cewek yang baru pertama x mengenal cinta ini sangat rapuh, air mata pun manetes, basahi pipinya,
hingga larut malam ia tidak tidur hanya karna cinta. keesokan harinya matanya pun bengkak, teman" d kelasnya heran saat melihat matanya.
ia, menulis ouiai di bukunya. dan temannya membacakannya di depan semua teman di kelasnya,
cowok itu menghampiri cewek tersebut saat jam istirahat.
dan cowok itu meminta agar cewek ini mau berteman dengannya tapi cewek itu pergi tinggalkan cowok tsb.
malam pun tiba, cowok itu menelfon cewek, dan minta agar cewek itu mau berteman dan memaafkannya.
tapi cewek tidak memaafkan, ia minta penjelasan dari cowok.
cowok itu bilang, dia takut jika swatu saat nanti, dia jadi terlanjur sayank, dan cewek meninggalkannya.
cewek ini bilang, gk, aku gk akan ninggali kamu.
aq janji,,,,
dan akhirnya mereka balikan.

selang beberapa bulan, cewek ini merasa ada yang berbeda dari cowoknya, seolah cowok itu dengan sengaja membuat agar dia bosan.....
tapi si cewek tetap berusaha menjaga hubungan mereka,

dan tiba" cowok mengatakan ia ingin akhiri semuanya, lewat Facebook.
si cewek pun bilang, ya udah kita putus, dan mulai sekarang kita gk ada hubungan apa-apa lagi.
tapi cowok minta agar mereka berteman....


tetap z cewek itu gk mau,
karna dia ngerasai sakit, jika berteman dgn cowok itu. jadi si cewek yang tergolong keras kepala ini tidak mau di ajak berteman, dan si cewek bilang, qt gk da hubungan apa-apa lagi gk teman, sahabat dan gk jg musuh.

cowok bersi keras, agar mereka tetap berteman.
tapi, gk dgn cewek,cewek ini tetap gk mau.
dan saat jam pelajaran, agama tiba tiba cowok itu menghampiri cewek tsb.
dan si cewek brusaha pergi, tapi, si cowok melarang nya.
si cewek ini terkadang bingung dengan jalan fikiran cowok itu, apa sih sebenarnya maunya.
dan cowok menyebut cewek dgn sebutan synk n cinta.
cowok ini gk ngerti betapa perih dan sakitnya hati cewek itu saat sebutan n kata" synk itu terucap dari bibirnya.
karna seolah, cowok itu mempermainkan kata" sayank n mengumbarnya begitu saja.

tapi sicewek ini memang bodoh, meskipun demikian, saat cowok itu bilang kita gk putus dia tetap terima dan mengikuti kemauan cowok itu. jadi mareka tetap jadian(rujuk)


bersambung.....

Makna solidaritas

Pengertian solidaritas dalam ilmu sosial Yaitu menunjuk pada satu keadaan hubungan antara individu dan atau kelompok yang berdasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Ikatan solidaritas sosial lebih mendasar daripada hubungan kontraktual yang dibuat atas persetujuan rasional, karena hubungan-hubungan serupa itu mengandaikan sekurang-kurangnya satu derajat konsensus terhadap prinsip-prinsip moral yang menjadi dasar kontrak itu. Solidaritas sosial ini terbagi kepada dua bagian : solidaritas mekanik dan solidaritas organik.

Solidaritas mekanik pada suatu “kesadaran kolektif” bersama, yang menunjuk pada totalitas kepercayaan-kepercayaan dan sentimen-sentimen bersama yang tergantung pada individu-individu yang memiliki sifat-sifat yang sama dan menganut kepercayaan dan pola normatif yang sama pula. Karena itu, individualitas tidak berkembang; individualitas itu terus-menerus dilumpuhkan oleh tekanan yang besar sekali untuk konformitas. Ciri khas yang penting dari solidartas mekanik adalah bahwa solidaritas itu didasarkan pada suatu tingkat homogenitas yang tinggi dalam kepercayaan, sentimen dan sebagainya. Homogenitas serupa itu hanya mungkin kalau pembagian kerja sangat minim.

Sebaliknya solidaritas organik muncul karena pembagian kerja bertambah besar. Solidaritas itu berdasarkan pada tingkat saling ketergantungan yang tinggi. Saling ketergantungan itu bertambah sebagai hasil dari bertambahnya spesialisasi dalam pembagian pekerjaan, yang memungkinkan dan juga menggairahkan bertambahnya perbedaan di kalangan individu. Munculnya perbedaan-perbedaan di tingkat individu ini merombak kesadaran kolektif itu, yang pada gilirannya menjadi kurang penting lagi dasar untuk keteraturan sosial dibandingkan dengan saling ketergantungan fungsional yang bertambah antara individu-individu yang memiliki spesialisasi dan secara relatif lebih otonom sifatnya.


Jumat, 02 Maret 2012

aku seorang femm (lesbi)


pagi ini ada yang berbeda dari hari-hari biasanya, setelah libur selama beberapa bulan.
semenjak tamat SMP, aku kini tak lagi memakai seragam putih biru, tapi putih abu-abu.
dan hari ini adalah hari pertama aku menginjakkan kaki di SMA.
oia sobat, nama aku SHELA FRISILIA, aku anak ke 3 dari 3 bersodara, dan aku satu-satunya anak perempuan d keluargaku.
aku terlahir dari keluarga yang sederhana, ya... tidak miskin, tapi kurang kaya
"sil,ayo cepat berangkat sekolah" kata mama
"ia ma, sebentar"
"inikan hari pertama kamu sekolah, nanti terlambat pula"
"ia, ada yang kelupaan nih ma"
"apa sih???? kok sampai-sampai repot x gitu??" tanya mama
"ini ni ma, coklat shela, lupa letak di mana" jawab ku, kecewa.
"uda, beli aja nanti di kantin, masa gara-gara coklat anak mama terlambat sekolah di hari pertamanya"
"ia udah lah, aku berangkat ya ma"

aku punya kebiasaan buruk sobat, makan coklat sebelum melakukan aktifitas yang baru, contohnya ya masuk sekolah baru kayak gini, karna aku orangnya nggak PD gitu. dan coklat obatnya supaya aku PD memulai sesuatu.
kalau nggak makan coklat, bisa-bisa aku jadi orang begok.

aku tiba di sekolah, dan aku menghampiri salah seorang murid baru di sekolah ku itu
"hai... !!!!!!!!!!" aku mengulurkan tangan bermaksud memperkenalkan diri padanya.
"hai juga" sahutnya membalas salam ku.
"shela"
"indri"
"kamu tamatan dari mana???"
"aku dari SMP BUDI BANGSA, kamu???"
"aku dari SMP KARYA UTAMA"
"ouh, salam kenal ya"

aku dan indri pun saling berbagi cerita semasa SMP, asik bercerita bell masuk berunyi, kami pun masuk ke lokat yang di pintu depannya tertulis masing-masing nama kami.

di SMA ku ini aku punya banyak teman baru dan kami besok MOS,
huft...
pengalaman baru akan di mulai.

pagi telah tiba, matahari membangunkan ku dengan sinarnya yang menembus jendela kamarku
"hoaaaayammm......."
"mama..."
"ia sayang, cepat mandi, hari ini ospek kan??? kamu harus cepat berangkat, nanti jadi masalah sama kakak-kakak kelas kamu"
"ia ma, ini mau mandi"

selesai beres-beres aku berangkat kesekolah, jumpa dengan kakak-kakak kelas tapi mereka ngak terlalu kejam kok menurut ku.
ada 1 orang kakak kelas ku yang ku perhatikan, dia orang yang cuek, tapi dia sangat cuek.

3 hari berlalu, aku masi tetap setia memperhatikan kakak itu, dia bernama riko
dan dia tak pernah membuat aku malas sekolah, aku rajin datang kesekolah, salah 1nya ya karna dia

"mama... aku pulang...."
"ia, makan dulu sana"
"ia ma, papa kapan ya pulang? kok belum pulang-pulang juga ya ma?"
"ia, masi ada urusan di luar kota"
"hemmm..."
"paling besok juga udah pulang kok"
"eh, ma... shela mau cerita nih.."
"ya udah cerita"
"shela punya kakak kelas dan shela suka sama kakak itu"
"hem, anak mama.. udah gedek ternyata, udah kenal cinta. hehehe"
"ih, mama..."
"ia, ia sayang mama ini"
"tapi, takutnya dia punya pacar ma"
"ya di tanya la, cari tau dari teman-temannya"
"ia juga ya ma"
"shela.... mama..." terdengar suara papa ku memanggil dari luar.
"papa pulang" sahut ku.

setelah 3 hari papaku pulang, mama pergi ke rumah nenek karena nenek ku sakit.
aku tinggal bersama papa dirumah. karna kedua kakak ku juga tidak di rumam mereka berdua kuliah dan tinggal di rumah nenek dari papa ku.
tapi sedihnya yang aku rasa, saat pulang sekolah,
aku membuka pintu rumah dan ternyata rumah begitu sunyi dan hening
tak ada sauara awalnya
tapi aku tak menyangka...
saat aku buka pintu kamar orang tua ku....
aku menjerit histeris sobat, aku melihat papa yg sedang bercumbu dengan wanita bukan ibu ku, bukan juga istrinya.
aku gugup, takut, dan air mataku mengalir seiring aku pergi meninggalkan mereka.
"shela, shela," panggil papa ku.
aku berlari keluar rumah denganair mata ku yang tumpah ruah di pipi. aku yakin dia pasti akan mengejar ku, maka aku sembunyi di pagar taman rumah kami.
"shela, shela, shela. . . ."
terdengar berulang-ulangkali suara papa ku memanggil ku.
ingin sekali aku menghampiri dia dan bilang, jangan pangil nama ku dengan mulut nya yang kotor itu, dan andai saja tidak ada hukum saat itu, mungkin aku sudah membunuh dia.
aku sangat kecewa, karna selama ini dia adalah laki-laki yang ku banggakan, sosok laki-laki yang sempurna, bekerja sangat giat untu menyekolah kanku, dan menguliahkan ke2 kakak ku.
tapi, ini lah awal aku benci pada sosok laki-laki, aku tak tau bagai mana langkah selanjutnya.
papa ku berdiri tepat di samping tempat ku sembunyi.
"kok shela cepat kali pulang ya hari ini, kemana pula dia ini pergi? kalau dia bilang pada mamanya bagaimana ya?" ku dengar papa ku menggumam.
ternyata, papa ku mengira aku akan pulang lama hari ini, tapi hari ini aku pulang lebih awal.
setelah papa dan selingkuhannya itu pergi, aku juga pergi dari rumah menuju rumah indri,

aku pun tiba di rumah indri,
tok.tok.tok
"indri, indri, bukain pintu donk"
"ia, ia benter"
aku menangis dan terus menangis, indri pun membuka kan pintu untuk ku.
sepontan aku langsung memeluknya dan menangi di pelukanya.
aku meceritakan semua yang kuliat tadi pada indri.
saat ini, cuma indri teman dan tempat ku mengadu.

sehari telah berlalu, dan hari ini mama ku pulang, aku tidak pulang ke rumah semalam
dan di sekolah, aku melihat kak riko yang sedang main volly, aku memperhatikan dia sesaat, tapi aku malah melamun dan memikirkan, bagaimana dan apa yang harus ku perbuat hari ini ya?? haruskah aku bilang semua pada mama?
beghh....
tiba-tiba sesuatu benda mengenai kepala ku.
aku sempat memegang kepalaku sebelum jatuh pingsan, tubuh ku memang tidak berstamina, karna aku tidak tidur 1 malam, sampai pagi.

aku tersadar, dan di depan ku ada banyak teman-teman yang memperhatikan ku
"shela, kamu dah sadar??" tanya riko
"ia kak, kepala ku sakit banget," aku menjawab dengan suara yang paruh, karna kerongkongan ku terasa kering.
"ini minum dulu" kak riko memberiku segelas air putih.
"ia kak, makasih banyak ya kak"
"ia, nggak papa kok. oh, ia... maaf ya kakak udah buat kamu pingsan gini.
"ia kak, tanpa kakak minta maaf juga uda shela maafin kok"
"emmm...kak, indri boleh ngombrol sama shela nya kan kak?" cetus indri.
"oh, ia, silahkan dek" sahutnya.
"ia kak"
"ya udah jaga tu teman kamu baik-baik ya, kakak tinggal dulu"
"ia kakak"
"shela, istirahat yang cukup ya"

kak riko pun pergi meninggalkan aku, indri dan gery.
oia sobat, aku belum pernah kenali gery ke sobat semua kan? geri adalah sehabat ku juga.
dia adalah sosok laki-laki yang periang dan selalu menyayangi aku seperti adiknya.
itu yang aku rasakan sejauh ini.

"eh, enak kamu ya sil, di gendong kak riko ke ruang UKS" tutur gery.
"oh ya?? kak riko yang bawa aku keruang UKS?" tanyaku merasa tak percaya.
"ia sil, dia tadi yang bawa kamu." sahut indri.
"kok kakak itu tiba-tiba baik ya??" aku heran.
"aku juga bingung" kata indri.
"tapi ku raa mungkin dia cuma kasian aja sama aku"
"ya bukan gitu sil, dia bawa kamu ke UKS karna kamu tnggung jawabnya, karna dia yang buat kamu pingsan" ujar gery.
dan kak riko berhasil menghapus pemikiran negatif ku pada semua laki-laki. ternyata nggak semua laki-laki itu bajingan.
dia buktinya, dia laki-laki yang baik kok, fikir ku.

aku pulang ke rumah lebih lama dri biasanya, karna aku nggak langsung ke rumah, aku ke rumah indri, menunggu sore tiba. sebab aku yakin mama pulang sore. aku berbagi cerita dengan indri dan gery, karna gery juga ikut ke rumah indri.
kami telah banyak menghabiskan waktu, dan jam pun menuju ke angka 5, dan itu artinya aku harus pulang.
aku pamit pada mama indi, indri, dan gery untuk pulang lebih dahulu.

aku tiba di rumah, berat langkah kaki ku sebenernya menuju ke dalam rumah, terlebih, papa duduk di terras, dan dia begitu menakutkan bagiku.
andai aja posisi yang ku alami kalian juga rasakan sobat, mungkin kalian juga akan seperti ini
"aku pulang"
"eh, shela, udah pulang anak mama yang cantik ini.
"ia ma, shela capek, mau mandi, makan dan langsung tidur aja lah"
"ya udah kalau gitu, sana gih"
aku meninggalkan mama yang sedang beres-beres di meja makan.
aku pun pergi ke kamar, dan aku sudah memutuskan tidak beritahu mama tentang apa yang di lakukan papa di rumah.

pagi pun sambut aku dengan sinar hangat nya, aku bergeges bersiap mau berangkat sekolah.
aku bertemu kak riko, dan hari ini ada hal aneh, karna dia nyapa aku, nggak seperti biasanya yang di itu selalu cuek dan nggak mau tau tentang orang lain.
"pagi shela, sudah sembuh??"
"pagi juga kak, udah nih"
"bagus lah kalau gitu, kakak senang dengarnya" dia lempar aku dengan senyumannya yang mahal itu, aku bilang mahal karna dia jarang senym.
"nanti malam ad waktu nggak?" tanya nya.
"ia, ada kak, kenapa kak?"
"kalau ada, kita jalan yok dek"
"ya udah kakak yang tentui tempata"
dia mengoyakak selemar bukunya dan menulis tempat yang akan kami datangi.
ku anggap ini sebagai tanda pernintaan maaf nya.
kami makan malam bersama di tempat romantis.
selesai makan aku di antarnya pulang, naik moter bebek yang di kendarainya ke sekolah.

di sekolah aku cerita dengan ke 2 sahabat ku gery dan indri. apa pun yang ada di setiap hari-hariku aku cerita kepada indri dan gery.

3 bulan tlah berlalu, aku semakin sering jalan dengan kak riko, dan aku juga hampir tidak ingat tentang kejadian 3 bulan yang lalu.
dan setelah 3 bulan kami melakukan pendekatan, dia nembak aku.

di lapanangan volly, setelah selesai pertandingan, dan timnya menang, dia langsung mencuri perhatian semua orang.
"dengar, dengar, semua... hari ini, di depan kalian semua aku mau bilang kalau aku mencintai seorng wanita. dan dia bernama shela. sisil tolong turun donk k lapangan kalau kamu terima aku, dan silahkan pergi kalau kamu nolak aku,
dan aku bingung, yang jadi masalah itu sobat, karna aku nggak makan coklat hari ini, jd asli aku seperti orang begok, aku tetap di atas, sampai semua orang meneriakkan
"terima, terima, terima" sorak mereka di pingir lapangan.
guru-guru kami pun turut bersorak, tapi ntah kenapa dengan gery, dia tiba-tiba melihat ku dengan tatapan sinis, aku memutar pandangan dari belakang, ke kanan, ke depan dan ke kiri, aduh... jadi malu.
tiba-tiba indri datang dan menghampiri ku, membawa sepotong coklat, alangkah terlihat bodohnya aku sobat di saat itu, saat semua menunggu aku, aku malah membuka bungkus coklat yang ku pegang dan memakan nya, sejenak semua terdiam dan terpaku membisu, karna aku yang terlihat aneh saat itu, terpaksa deh pasang muka tembuk, setelah selesai makan 1 potong, keberanian ku datang, dan aku teriak, untuk mengembalikan suasana hening menjadi hidup lagi.
"baik lah, aku akan menjawab kakak"
kak riko tersenyum dan mengangguk.
aku turun ke bawah lapangan dan menghampiri dia. sorak tepuk tangan yang meriah menyambut kami yang artinya kami sah udah jadian. nggak nyangka, ternyata bukan cuma aku yang suka sama kakak itu, tapi dia juga suka sama aku.
senang banget rasanya, terlebih ini di hari ulang tahun ku yang ke 16, ini kado terindah yang pernah ada.
tak sabar rasanya ingin cerita sama mama.

"mama... shela pulang"
rumah begitu sunyi, tak ada orang di rumah, tiba-tiba pesan masuk ke hendphone ku, dan pesan itu berisikan, bahwa aku harus segera datang, sebab mama di rawat di rumah sakit.
aku bergegas berangkat tak sabar ingin cepat tahu keadaan mama.
sepanjang jalan aku panik dan rasa gelisah besarang di benak ku. aku merasa angkot yang kunaiki terlalu lama berjalan.

aku pun tiba di rumah sakit, aku segera mencari kamar tempat mama di rawat, setelah ku temukan. kulihat mama yang keadaan nya masi pucat dan lemas.
"mama... mama kenapa? kok tiba-tiba sakit gini?"
"ia, mama nggak apa-apa kok"
"penyakit jantung mama kambuh lagi nih" cetus kak josy.
"apa?? mama sakit jantung? sejak kapan? kok shela nggak tau?"
ternyata selama ini mama punya sakit jantung dan di keluarga kami cuma aku yang nggak diberi tahu.
sempat sedih, tapi mungkin mama dan yang lain punya tujuan tertentu maka nggak ngasi tau aku, fikir ku.
abang ku yang keceplosan penutup mulutnya.
"mama jangan sakit, sakit lagi donk, cepat sembuh ya, shela nggak mau liat mama sakit". ujar ku.
'ia sayang, anak mama hari ini ulang tahun kan? maaf ya mama telat ucapinya. nggak papa kan?"
"ia, mama, nggak papa kok, mama bisa sembuh kayak biasa aja itu udah jadi kado terindah buat shela".
"ih, kakak lupa lah kalua adik kakak ulang tahun hari ini, selamat ulang tahun ya adik ku" kata kakak ku.
"ia kak".
seorang dokter masuk ke ruangan ibu dan bilang kalau mama udah boleh pulang besok, karna penyakit mama udah nggak terlalu parah, tapi untuk hasi ini harus nginap di rumah sakit.

1 tahun telah berlalu, aku dan kak riko tlah banyak melukis indahnya cinta di dunia kami, hari ini adalah hari jadian kami, dan berketepatan juga hari ulang tahunku yang ke 17, aku juga sudah duduk di bangku kelas 2, 3 bulan yang lalu, semua masalah dirumah tidak ada yang mengacaukan keadaan rumah, papa ku juga, begitu perhatian, memang sejujurnya aku belum bisa sepenuhnya lupa tentang apa yang di lakukan papa dengan wanita itu waktu itu.
mulai dari jam 12 tepat, banyak dan bergantian ucapan masuk ke dalam hendphonku, senang rasanya, mereka semua ingat pada ku. hari ini aku mau berangkat kesekolah, dan ini pertama kali aku berangkat di jemput kak riko.
tit, tit, terdengar suara kelekson motor bebek kak riko.
"eh, ada tamu" sahut mama.
"ia, bu..!!" sahut kak riko.
"siapa nama kamu? shela nya bentar lagi siap kok, tunggu bentar ya, biasa la, anak cewe, mandi suka lama" ujar mama.
"saya riko bu.."
"oh, ini nak riko yang sering di ceritain shela sama ibu ya?"
"ah, ibu bisa aja, memangnya shela sering cerita ya bu?"
"ia, dia cerita banyak tentang kamu, kamu biasa pangil dia sisil kan?"
"ia bu, biar beda aja, jangan sama panggilan nya sama yang lain"
"oh, ia, udah di undang kan sama shela ke pesta ulang tahun nya nanti malam"
"ia udah donk ma" sahut ku dari belakang mama memotong pembicaraan mereka"
"oh, mana tau shela lupa"
"hemm... ya udah shela berangkat dulu ya ma, dan nanti shela pulang agak lama, karna mau beli sesuatu"
"ya udah tapi jangan sore kali, pestanya kan mulai jam 7"
"ia mama ku" sahut ku sambil mencium pipi mama ku.
"berangkat dulu ya bu" tegur kak riko.
"ia hati-hati"

kami pun berangkat, kelas belum di mulai, aku indi, dan gery cerita-cerita kecil menunggu bell berbunyi.
bel berbunyi, kami pun mulai pelajaran.
setelah pelajaran seleai aku, indri, dan gery membagi-bagikan undangan kepada teman-teman, tak lupa juga kak riko ikut membantu.
kami pun pergi ke tempat belanja, aku, kak riko, indri dan gery, tapi pulangnya kami pisah, gery pulang lebih awal, dan saat tinggal aku, kak riko dan indri. tiba-tiba kak riko mengangkat telfon yang sepertinya begitu penting, aku dan indri sempat heran, dan setelah menerima telfon kak riko seolah buru-buru mau pulang.
"emmm.... kakak duluan pulang ya dek, karna ada urusan mendadak di suruh mama"
"ya udah deh"
kak riko mencium kening ku tandanya dia pamit pulang.
aku dan indri jaga pulang selesai belanja, di rumah semua bahan dan perlengkapan pesta sudah selesai.

jam 7 pun tiba, tamu istimewa ku belum juga datang, 1 jam berlalu dia baru muncul, aku mulai tersenyum, dan saat roti di potong, potongan pertama adalah untuknya.
senang rasanya saat ini, mama, papa, kak josy dan kak steven berkumpul di sini, setelah sekian tahun, kami nggak pernah lagi kumpul.

tiba-tiba, seorang wanita datang dan menarik tangan kak riko, aku terkejut dan heran, karna semua tiba-tiba.
suasana hatiku jadi kacau, dan aku mengikuti mereka, sampai di tempat, di mana di situ tinggal kami bertiga.
aku, kak riko, dan wanita itu.
Aku, kak riko dan wanita tak ku kenal ini berbicara 6 mata, namun aku merasa tak di perdulikan, aku sedih.
Dan aku jadi semakin tak mengerti dengan semua ini.
“sayank, jelasin sayank, apa maksudnya semua ini?” Tanya nya.
“sebentar, aku mau beritahu kan kepada kalian berdua, sisil, ini shela, dan shela, ini sisil”.
“terus apa urusan mu dengan nya?” Tanya sisil,
Aku begitu merasa aneh akan semua ini, bahkan aku merasa otak ku tak mampu mencerna semua ini.
“sil, shel, kalian berdua ini sama-sama orang yang ku sayank, aku mencintai kalian berdua”
“maksud mu apa riko? Aku nggak ngerti” ujar sisil.
“ia, kamu pacar ku dan shela juga pacar ku, kalian berdua adalah pacar ku”
Air mata semakin tak terbendung lagi, seakan air hujan yang menetes ke peraduan. Aku hanya terpaku mendengar kata-kata mereka, ku kepal tangan ku, yang seolah ingin merespon dan mendarat di pipinya.
Tapi, karna rasa sayang ku, aku tak mampu lakukan itu, aku sungguh tak kuasa.
Saat aku baru sadar, dia memanggil ku sisil, bukan semata panggilan sayang tapi, karna sisil adalah pacarnya.
“apa maksud mu? Kenapa kamu membuat ku tambah bingung??? Jawab aku riko, jawab?” ujarnya.
“aku selingkuh sil, aku tlah menduakan mu, maafkan aku”.
“sekarang aku nggak mau tau, aku ingin kamu milih, tentukan siapa yang kamu pilih, aku apa wanita perusak hubungan orang ini?”
“baikla aku akan memilih, shel, maaf kan kakak ya, kakak ngak bias terusin hubungan kita”
“sil, aku mau ngomong berdua aja sama shela, bolehkan tolong tinggalkan kami berdua aja, tunggu aku di depan”
“oke, tapi aku nggak mau menunggu lama”
Sisil pun pergi dan meninggalkan kami berdua di bawah pohon itu.
“shel, kakak minta maaf, kakak memang salah, kamu boleh pukul kakak kalau kamu mau”
Aku tak merespon, hanya tampang kesedihan yang terlihat di wajah ku, aku membisu dan tak ingin berkata apa pun.
“shel, tolong, kamu boleh tampar kakak kalau kamu mau kamu boleh hukum kakak, tapi jangan hukum kakak dengan cara diami kakak seperti ini”.
Aku pun seolah meledak dan berkata dengan lantang.
“kak aku bias aja tampar kakak, tapi nggak kak, hati ini yang nggak bias”
“maafin kakak shel”
“sejak kapan kakak pecaran dengan dia?”
“sejak kelas 2 SMP shel”
“jadi kenapa kak? Kenapa kakak berikan kebahagiaan yang berujung penderitaan dan menyakitkan seperti ini kak?”
Di lokasi pesta, ibu sibuk mencariku, teman-teman di Tanya tak ada yang tau keberadaan ku.
“izin kan kakak jelasi semuanya shel,”.
“kakak memang salah, tapi ntah kenapa perasaan kakak nggak bias bohong dan perasaan kakak ke kamu memang besar, namun lebih besar ke sisil”.
“maafin kakak ya”
Kak riko memegang bahu ku sambil menatap wajah ku.
“udah kak lepasin tangan kakak, kakak nggak tau sakit yang shela rasain gimana”
“sayank, kakak nggk bermaksud seperti ini”
“udah la kak”
“kakak mau jujur, yang tadi nelfon waktu di mall adalah sisil, kakak juga nggak tau kenapa sisil bias tiba-tiba dating”
“dan sekarang kakak sudah memilih kan? Kakak lebih memilih sisil dari pada aku, Jadi tinggal kan aku sendiri di sini kak, cepat pergi dari hadapan ku”
“tapi shel”
“apa?” bentak ku.
“kakak nggak bakal lupa sama sisil, sisil juga jangan lupain kakak ya”
“pergi kak, pergi, kejarlah wanita yang kakak cintai”
Tiba-tiba kak riko menatap wajahku dengan serius, kami pun saling bertatapan, bibirnya mendarat tepat di bibirku, ini pertama kalinya dan terahir kalinya dia mencium bibir ku.
Dan ini adalah ciuman pertamaku, kami sempat terhanyut dalam kecupan sayank itu.
Aku tersentak dan langsung mendorong tubuhnya.
“kita putus, shela tak mau lagi liat wajah kakak”
Aku berlari dengan linangan air mata di pipi.
Tak enggan lagi aku ke pesta, aku lari ke kamar, dan mengunci pintu ku.
“Kenapa? Kenapa ini terjadi sama aku? Kenapa cinta itu kejam? Aku tak mau lagi mencintai dan di cintai, aku tak mau lagi kenal laki-laki,
Kak riko begitu kejam, saat aku ulang tahun yang ke 17, saat ini pula dia menghancurkan hidup ku, hati ku, dan perasaan ku.
Apa salah ku?” tangisku semakin menjadi-jadi, dan ku ambil gelas di atas meja yang ada di sebelah ku, dan ku lempar ke kaca, kaca pun hancur berkeping-keping, seperti itu lah isi perasaan ku, kaca pun berhamburan di lantai.
Tok….tok….tok….
“shela, shela”
Terdengar suara mama yang sedang memanggil ku dari luar.
“shel, buka pintunya sayang, mama mau masuk, teman-teman shela udah pada nunggu shela tu di luar” ujar mama.
“bu, shela kenapa? Kok tiba-tiba kayak gini si, kak riko juga nggak ada kemana kak riko ya bu?”
“ibu juga nggak ngerti”
“ya uda kamu ajak ngobrol aja teman-teman kalian yang di luar ya, biar ibu yang bujuk shela”

Ibu terus memanggilku, aku memang tak mau keluar awalnya, tapi karna aku berfikir, ibuku tak salah disini, dan tak sewajarnya aku mengghukum ibuku, dan teman-teman ku.
Aku sangat benci pada laki-laki, namun aku juga nggak boleh menelantarkan para tamu ku yakni teman-teman ku yang sudah bersedia dating, aku mememang sempat lama berfikir sampai akhirnya kuputuskan untuk keluar.
“mama” aku keluar kamar dan langsung memeluk ibuku.
“mama tau kamu sedang sedih, tapi, lebih baik kamu temui dulu tamu-tamu yang sudah bersedia dating, anak mama kan udah gede, udah 17 tahun lagi, dan itu artinya anak mama udah tambah dewasa”. Ujar mama.
“ia ma, shela nggak mau nangis lagi, shela akan tetap tegar ma..!”
“baiklah kalau gitu, sekarang hapus air mata nya, dan hari ini putrid kecil mama ini adalah seorang ratu di pesta ini, jadi bawa dengan senyum dan berpikir positif, anak mama pasti bias. Percaya sama mama”
“ia ma, makasi ya ma udah buat shela semangat lagi” mama menghapus sisa air mata ku yang ada di pipi.
Ku hadapi dan ku lewati mala mini dengan hati yang sedih, hingga pesta berahir, aku memang bias tersenyum, tapi aku adalah seorang pecundang yang menyembunyikan tangis di balik senyumnya.
Untungnya aku masi punya mama yang selalu kasi aku semangat, ya memang pada dasarnya, mama adalah sosok seorang ibu yang baik, penyayang, penuh kasih sayang, dapat menjadi yang terbaik, dan aku juga beruntung punya sahabat seperti indri dan gery, tak lupa juga kedua kakak ku yang selalu mendukung aku, mereka berempat juga merupakan orang-orang yang paling penting di hidupku, karna mereka baik dan selalu menyayangiku.

Senin, aku masuk sekolah setelah tragedi sabtu yang kelabu itu terjadi, kak riko memang masi mau mengirim pesan, dan berulangkali mencoba menelfon, aku tak pernah berusaha mengangkat, apa lagi membalas pesannya. Cukup sakit hatiku di buatnya, setelah dia menghianati ku, membohongiku, dan memutuskan ku, berani-beraninya dia mencium bibir ku, dia bukan manusia.

“shela, shela…..shela, tunggu sebentar kakak mau bicara sama shela”
Aku mempercepat langkah ku berusaha untuk menghindarinya, aku tak mau melihat wajahnya, ku suruh indri untuk menahan kak riko, dan aku pun pergi menuju ruangan.
Untungnya indri bias menahannya.
Pelajaran berlangsung, bu ita yang masuk hari ini, kebetulan ini adalah pelajaran kesukaan ku, Bahasa Indonesia. tapi, di ruangan aku masi tetap saja kepikiran kak riko, entah apa alat yang bias menghapus namanya dan kenangan itu dari kepala ku.
“dalam unsur intrinsik novel, terdapat juga tokoh dan penokohan yaitu, tokoh yang artinya pemeran di dalam cerita, sedangkan penokohan adalah karakter atau watak dari masing-masing tokoh, dan ada juga pemeran baik dan jahat, yang disebut dengan protogonis dan antagonis”
Brakkk…..!!!
Suara pukulan tangan bu ita ke meja mengejutkan ku, hingga terentak dari lamunan ku, aku tak sadar kalau bu ita ternyata memperhatikan ku, beliau melemparkan pertanyaan pada ku yang sesungguhnya mudah, namun karna aku melamun aku tak tau jawabannya
“shela prisilia, apa itu tokoh penokohan?????” Tanya bu ita.
“jalan cerita bu” jawabku.
“hahahahahah” semua siswa di kelasku menertawakan ku yang terlihat kebingungan.
“kamu tidak memperhatikan saya yang sedang mengajar di depan ini, kamu tidak menghargai saya dan tidak menghargai dirikamu sendiri, berapa ilmu yang telah terbuang saat kamu melamun?? Dan kalau kamu tidak menghargai dirimu, orang lain juga nggak akan menghargai kamu” tuturnya dengan tegas.
“ia bu, maaf kan saya, saya salah bu”
“sekarang ibu kasi kamu waktu untuk merenungkan kesalahan yang telah kamu buat selama 2 menit, dan jangan lagi mengulangi kesalahan yang sama. Mengerti kamu??”
‘baik bu”
Aku paham dan aku sangat mengerti, bahwa ini memang kesalahan ku, wajar jika ibu ita segitu marahnya padaku, bu ita kan guru yang tegas dan berwibawa, dia juga paling nggak suka jika ada siswanya yang tak memperhatikan dia sedang mengajar.
Tiiittt…tiiittt…tiiittt…
Suara bel berbunyi tak terasa jam istirahat telah menyapa kami semua.
Aku, indri, dan gery pergi ke kantinin bertiga, aku duduk di depan jonatan, teman sekelasku, aku memesan sarapan.
“pacar mu dating tuh…!!!” seru jonatan.
“apaan sih??” tanyaku.
“lihat aja ke belakang”
Aku pun menoleh, kulihat kakriko yang sedang menuju kea rah ku
“jo, kamu udah pesan belum??”
“belum nih, emang kenapa??”
“em, aku udah pesan mie tiaw goreng, tapi tiba-tiba nafsu makan aku hilang, kamu aja yang makan ya. Plissss…..!!!!”
“aneh, itukan makanan kesukaan kamu, masa nggak kamu makan sih???”
“udah makan aja ya. Aku mohon, udah aku bayar, ok… aku pergi dulu”
“ia, ia, ia, makasi ya”
Aku bergegas pergi menghindar saat kak riko sudah mulai dekat.
“shela, tungguin aku donk” ujar indri.
Kami balik ke kelas, dan gery yang sudah memesan makanan pergi ke kantin, gery, dan indri ya memeng sudah tau masalah ku dengan kak riko, tapi anak-anak yang lain belum.
Satu minggu berlalu, aku selalu menghindar darinya, tak ada kesempatan untuknya mendekatiku.

Aku merasa ada yang tidak beres di rumah, rasanya ingin cepat-cepat pulang, entah kenapa aku merasa ada yang tidak beres dirumah.
Sampai dirumah, sudah ramai orang di rumah ku, aku berlari ingin segera tau ada apa di rumah.
Terdengar suara nyaring dari kejauhan, yaitu suara sirine ambulance, bulu kuduku terasa berdiri semua, aku membalik badan ku, dan aku terdiam melihat ambulance itu berhenti di depan rumah ku. Terkejut sangat aku, siapa? Siapa yang mereka bawa? Pertanyaan bertubi-tubi bersarang di kepala ku.
mereka membawa jenazah kearah rumah ku, dan dan aku baru mengetahui itu adalah mamaku.
Sebab ada ke dua kakak ku dan papa ku yang turut serta mengiringi jenazah itu.
“mama” teriak ku.
Aku berlari mengerjar mereka, aku tak terima dengan semua ini, aku berharap aku lekas terbangun.
Ternyata aku tidak mimpi, ini semua kenyataan.
Kenapa hidup ini kejam kepadaku??
Kenapa semua yang ku sayang meninggalkan aku?

Suasana haru menyelimuti seisi rumahku, aku menangis sejadi-jadinya hingga airmata ini mulai kering, gery dan indr datang untuk memberiku semangat, begitu juga teman-teman ku yang lain.
Semua berkata padaku, yang sabar ya, yang tabah ya, Tuhan begitu baik dan sayang pada mama shela makanya Tuhan memanggil mama shela begitu cepat, dan masi banyak kata-kata lain yang intinya sama semua, tapi aku tak menghiraukan mereka, dalam hatiku hanya lah, kalian tau apa? Kalian nggak tau bagai mana perasaan ku. Kalau kalian semua gampangnya ngomong, tapi kalau kalian ada di posisi aku, pasti kalian juga merasa hancur, aku melihat kearah nenek-nenek ku yang begitu tua, sampai sempat terpikir oleh ku, kenapa bukan nenek ku saja yang di panggil, bukan kah usia mereka sudah layak pikirku.
Paman dan bibi ku sudah mulai berhenti menangis, begitu juga dengan aku yang merasa air mata ini mulai mengering, aku hanya tinggal diam saat semua mulai mempersiapkan pemakaman, aku membisu, aku masi tak terima, karna sebelumnya tak ada tanda-tanda mama ku akan meninggalkan aku, hanya saja saat berangkat sekolah tadi tak seperti biasanya, biasanya mama bilang rajin belajar dan harus semangat, tapi tadi pagi bukan itu kata-katanya. Mama mengatakan bahwa aku harus bias menjaga diriku dengan baik, tapi aku nggak kepikiran apa maksud kata-kata itu, karna buru-buru kesekolah, aku langsung pergi.
Seseorang memegang bahuku
“Shela tetap semangat ya, ihklas kan lah kepergian mama”
Suara itu aku kenal, aku tanda suara itu, itu suara kak riko, dan kemudian aku menoleh ke belakang, dia bersama pacarnya itu ternyata.
Aku haya diam, tak merespon, saat mereka mau membawa mama ku pergi, aku lengsung teriak tak mengizinkan mereka membawa mama ku.
“jangan bawa mama ku, aku nggak mau, kalian mau apakan mama ku??”
“shela, yang sabar, aku tau ini memang pahit, aku juga pernah merasakan kehilangan”.
“awas kalian semua, jangan sentuh mama ku, jangan bawa dia, mamaku hanya tidur kok, dia tidur sebentar aja katanya, nanti pasti dia bangun lagi kok, yak an ma, mama nggak mau ninggalin shela kan? Tanyaku.
Aku tak dapatkan jawaban ya atau tidak, mama ku sama sekali tak merespon, keluarga ku semua semakin menangis.
“kenapa kalian menangis, mama ku masih hidup, kalian jangan tangisi dia, kalu dia bangun, dimarahinya kalian nanti”
Mereka tetap berusaha membawa mamaku, aku tak kuasa mencegah mereka, tak mampu aku untuk menahan mereka, dan kakak ku josy, bersama ibu ita yang memegang tangan ku, agar aku tak menghalangi jalan mereka.
Tiba di pemakaman, ibuku pun di makamkan, mau tak mau aku memang harus mengihklaskan kepergiannya, lubang pun di tutup, setelah selesai, semua orang pun mulai bepergian, tinggal aku, indri, gery, papa dan kedua kakak ku. Aku menangis diatas makam mama ku.
“mama, mama kok jahat si sama shela? Mama kok ninggali shela si? Katanya mama mau ngajak shela belanja hari ini, kok mama malah pergi sendiri si? Mama nggak adil, mama jahat, shela salah apa ma? Makanya mama hokum shela kayak gini?? Mama, jawab shela”
“udah ayok sayang kita pulang” bujuk papa.
“ayok dek” ujar kak josy.
“nggak mau ah, aku mau disini aja nemani mama, pasti dia kesunyian disana, disanakan dingin, nggak ada teman, gelap, aku di sini aja ya”
“nggak dek kita harus pulang, bentar lagi turun hujan loh”
“ia shel, ayok kita pulang” sahut indri.
Mereka terus membujukku hingga akhirnya aku mau pulang.
Di rumah, aku tak mau makan, sunyi rasanya karna nggak ada mama walaupun dirumah ramai keluargaku. Aku berusaha mencari tau apa penyebab kematian mama ku.
“kak, kenapa mama meninggal?”
“mama kena serangan jantung mendadak”
“jam 12 itu kejadiannya, dan langsung dibawa papa kerumah sakit, tapi mama sudah meninggal di jalan kata dokter, hingga selesai pemerikasaan jam 1, karna diproses cepat, dan sebelum jam 2 tadi lah sampai di rumah, kamu kaka telfon nggak bias, di kirim pesan juga nggak masuk”
“ia kak, ini salah ku, HP aku low”.
“ya udah la dek, nggak ada yang perlu di sesali, ini semua memang sudah jalannya”.

Tiga hari berlalu, aku merapikan lemari dan kulihat catatan mama ku yang di selipkan di tumpukan baju-baju. Aku terkejut melihat isinya, ternyata mama juga pernah melihat perbuatan papa dengan wanita simpanannya itu, astaga,,, papa bukan hanya 1x membawa wanita itu kerumah?? Fikirku.n itu ternyata,
Dan itu ternyata penyebab mamaku masuk rumah sakit waktu itu. Mama kena serangan jantung karna melihat papa sedang bercumbu dengan selingkuhanhya itu?
Aku berlari keluar dan bertanya kepada bu siska tetanggaku.
“bu, ibu tau nggak kenapa mama bias kena serangan jantung tiba-tiba? Karna semua nggak mungkin terjadi kalau nggak ada penyebabnya” tanyaku.
“yang Ibu tau, mama shela sempat marah-marah, dan ada pertengkaran di rumah, kemudian ibu lewat dari depan rumah shela, trus, ada perempuan yang keluar dari rumah”
“trus bu??”
“ya itu la, baru papa kamu teriak-teriak minta tolong”
“jadi mama kena serangan jantung karna papa?”
“ya kurang lebih gitu, tapi ibu nggak berani cerita sama shela, ntar shela marah pula, sedangkan itu aja udah berduka, masa ibu nambah masalah”
“ya uda, makasi ya bu, udah mau cerita”
“ia shel, sama-sama”
“shela pulang dulu ya bu”
Aku menerima pesan dari indri dan dia bilang, kalau dia pergi keluar kota selama 1 minggu, aku tiba di rumah, dank u dengar papa ku yang sedang menelfon.
“ia sayang, ia, tenang aja, secepatnya aku akan melamar kamu, aku juga udah nggak sabar pingin cepat, cepat memperjelas setatus kita, kamu tenang aja, aku juga kan ingin memiliki kamu seutuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki, ia, biar nggak ada lagi yang menghalangi kita main perang-perangan di atas ranjang”
Jijik, aku dengarnya, papa apa kayak gitu? Makam belum kering udah berani seperti itu,
“papa, apa-apaan ini? Apa maksudnya semua ini???”
“papa mau melamar wanita untuk menjadi ibu kalian”
“nggak, shela nggak setuju”
“kamu anak-anak tau apa???”
“mama baru aja meninggal papa udah mau menikah lagi?? Papa nggak punya hati dan perasaan”
“mama kamu udah meninggal, jadi nggak usa kamu sebut-sebut lagi”
“papa kejam, shela benci sama papa”

Aku pergi meninggalkan papa, aku mencari kertas surat-surat tanah dan rumah kami yang sudah di ibahkan kepada aku, dan kedua kakakku. Aku berusaha melindungi surat itu, karna aku yakin wanita itu pasti mengincar harta kami. Aku mengatakan kepada kakak ku tentang semuanya, dari yang kulihat papa di kamar dengan wanita lain, terus aku bilang penyebab mama meninggal juga adalah papa, aku tunjukin buku harian mama yang ku dapat di lemari. Kedua kakak ku terkejut membacanya.
Keesokan harinya papa membawa wanita itu lagi kerumah, dan disitu haya ada aku, kedua kakakku pergi kerumah nenenk, aku menelfon kak josy untuk segera datang, dan tibanya mereka di rumah,  kakak-kakak ku menbuka pintu kamar dengan mengendap-endap. Sampai di depan pintu mereke membuka pintu danmendapati papa yang sedang bercengkraman dengan wanita itu.
“apa ini semua?”
“josy, kenapa kamu buka pintu tiba-tiba??”
“dasar A____G, bedebah, nggak ada otak mu ya? Kemana kau taro hati mu? Mama baru aja meninggal, kau malah nggak ada make otakmu, asik dengan P_____R ini, keluar kalian dari rumah ini, keluar”.
“apa-apaan kalian ini? Nggak ada hak kalian ngusir papa, yang seharusnya keluar itu kalian, ini rumahku”
“bang, aku takut” wanita itu berusaha sembunyi dibalik tubuh papaku, dengan membawa-bawa selimut putih di tubuhnya, karna dia tidak memakai busana.
“tenag sayang,tenang”
“keluar kalian”
“apa maksud mu”
Kami bertiga mengusir mereka, dan mereka keluar tanpa membawa apa-apa.
Aku lari kekamar dan mengelus foto mama ku, dan mencium baju kesayangannya, aku begitu sedih, aku semakin benci dengan laki-laki, tapi, aku mau cerita dengan indri, indri juga lagi nggak dirumah, aku putuskan untuk pergi ke rumah gery.

Aku sampai di rumah gery dan memanggil-manggilnya.
“Gery, gery, gery…..”
“ia, ia, sebentar”
“bukain peintu donk”
Gery pun membuka pintu, aku menangis di bahunya, karna aku udah anggap dia lebih dari sahabat, dia suda seprti kakak ku juga
“kamu kenapa shel???”
“aku sedih ger, papa ku mau menikah lagi, dan papa juga penyebab mama meninggal ger”
“sudah-sudah, jangan menangis shel, kan ada aku di sini”
“tapi aku sedih ger, sakit x hatiku karna perlakuan papa, dan ditambah lagi dengan apa yang dilakukan kak riko 2 minggu lalu pada ku, semua laki-laki itu jahat ger ” aku menangis tersedu-sedu”
“nggak semua laki-laki itu jahat shel, oia aku ambili minum dulu ya” aku sedikit lega mendengar pernyataan dari gery.
“ia uda, kok rumah kamu sunyi ger?”
“ia, yang lain pada pigi ke luar”
“oh, gitu”
“makanya, kamu jangan nagis lagi, ini minumnya”
“ouh, ia makasih” gery menghapus air mataku.
“ternyata kamu cantik juga ya shel, bodoh banget itu riko nyianyiain kamu”
“apa sih maksud kamu gery? “
“aku udah lama suka sama kamu dan ingin miliki kamu dari dulu”
“gery” bentak ku.
“aku dari dulu memang menginginkan kamu shel, dan sekarang kamu adalah miliku sekarang”
Gery mulai memandangku dengan wajah yang aneh, seolah ingin menerkam aku. Aku jadi merasa ketakutan, aku begitu gugup, dia semakin mendekat dan mulai melepas bajunya 1/1, aku begitu ketakutan.
Dia mendekatiku dan mau memperkosaku, di ciuminya rambutku yang terurai panjang, aku semakin takut, aku berusaha meronta, aku berusaha melawan dia, dan saat aku mendapati pas bunga yang ada di meja, dan memukulkan ke kepalanya.
“aduh” teriaknya.
“ih, apaan si kamu ger??”
Aku mencari kunci dank u temukan di atas meja, kemudian ku buka pintu, dan berlari ke luar, bju ku di bagian bahu sempat koyak di buatnya.
Aku ketakutan, trauma dan takut pada sosok laki-laki, pertama kak riko, kedua papa, dan sekarang gery, aku tak berani keluar rumah, hingga indri datang ke rumah.
“shela, shela, buka pintu nya donk”
“siapa?”
“ini aku indri”
Aku pun membuka pintu, dan memeluk indri dengan erat.
“indri……”
“kamu kenapa shel”
“aku takut sama laki-laki, aku tak mau mengenal dia”
Aku menceritakansemua kejadian tentang papa dan begitu juga tentang gery. Tiba-tiba indri mengeluarkan sesuatu dari dompetnya.
“ini” dia memberinya padaku.
“apa ini?”
“lihat lah”.
“foto??”
“ia”
“ada apa dengan foto ini? Dan foto saiapa ini?”
“itu adalah foto kakak ku”
“dia meninggal saat aku berumur 9 tahun, kami beda usia 8 tahun”
“apa? Jadi kamu punya kakak? Kok kamu baru cerita sekarang?”
“karna aku rasa bukan waktu yang tepat”
“kakak kamu meninggal kenapa?”
“kakak ninggal karna tregedi waktu itu, aku pulang sekolah jam 5, dan waktu itu hujan turun deas sekali aku masi duduk di kelas 4 SD, kakak menjemputku ke sekolah, dan karna hujan kendaraan yang kami naiki mogok, jadi kami mendorong, dan berniat memotong dari jalan pintas, tapi naas yang terjadi, kami bertemu dengan 6 orang penjahat, yang menghalangi jalan kami, mereka menahan kami, lalu kakak menyuruh aku pergi cari perlindungan, namunaku yang sendiriaan tak tau arah kemana, dan aku melihat sendiri dengan mata kepalaku, di tengah derasnya hujan turun kakak ku di perkosa oleh 6 bajingan itu, aku berlari mrncari pertolongan, tetapi, aku terlambat, di sana haya tinggal kakak ku yang tergujur kaku, dengan pakaian yang hancur-hancuran. Dan  semenjak itu aku telah bersumpah nggak mau pacaran”.
“ya ampun…. Ngeri banget ya…”
“ya itu lah, padahal kak mei itu orang yang baik, cantik, dan berkulit putih”.
“aku juga benci sama laki-laki”

Keesoken harinya pulang sekolah indri ngajakin aku ke mall, dan aku jadi sering jalan sama dia, kami sering menghabiskan waktu bersama, senang, senang bareng, kedua kakak ku sibuk dengan kuliahnya, mama aku nggak punya, papa juga nggak, perkembangan ku di usia yang tergolong labil di usia 17 tahun ini tak ada yang memantau, hingga akhirnya aku dan indri memiliki perasaan yang tak wajar.
“shel, aku suka sama kamu, aku cinta sama kamu”
“aku juga ndri, aku juga cinta sama kamu”
Dan kami pun menjadi sepasang kekasih yang tak mau di pisahkan.

“ke mall yok hari ini”
“ayok”
Kami berbelanja di mall, dan tiba-tiba waktu berada di depan kasir untuk bayar, ada seorang ibu bersama suaminya yang memanggil kami
“heh, dek, dek”
“ada apa ya bu”
“kamu nyalong HP ibu kan?”
“nggak kok bu, nggak ada, lagian untuk apa saya?”
“ah, ngaku aja lah, dasar maling kamu”
“nggak ada bu, nggak ada”
“ada, ibu yakin kamu yang nyolong”
“ah, nggak percaya kali pun ibu ini”
“gini aja ma, kita miskol HP nya” ujar bapak itu.
“ya, silahkan” tegas indri.
Tilut, tilut, tilut…..
Tilut, tilut, tilut…..
Aku pun panik mencari HP ita yang sepertinya memang dekat dengan ku, aku pun mengangkat telfonya.
“hello…!!”
Ternyata indri yang telfon, aku jadi terbangu n dari mimpi ku tadi.
Aduh, kak riko ngundang aku ke pesta pernikahan nya segala lagi, ah, malas datang, tapi nggak datang nggak enak, jadi kami memutuskan untuk datang.
Sekarang kami menginjak kelas 3 dan kak riko pun sudah tamat SMA, dia menikah dengan wanita yang bernama sisil itu.

Kami selalu pergi berdua, aku dan indri, hingga akhirnya aku dan indri ketauan punya hubungan sepecial, kakak ku marah besar, begitu juga dengan keluarga indri, semua orang menghalangi kami, tapi aku takperduli, aku merasanyaman dengan nya.
Kami melakukan hubungan seperti orang pacaran normal, dia dan aku juga ciuman bibir, ciuman pertama indri adalah dengan aku.
Hingga, indri menghilang tak tau kemana, dan aku sudah lelah mencarinya, dia pindah bersama orang tuanya, aku kini sendiri.

3 tahun berlalu, aku berpapasan dengan kak riko di rumah sakit, aku yang sedang control kesehatan jantung ku, karna entah bagai mana, aku juga menderita sakit jantung sama seperti ibuku, aku melihat kak riko yang sedang mendorong istrinya di kursi roda, aku menghampiri mereka. Dan ketika itu aku baru tahu kalau kak sisil mengalami kebutaan karna kecelakaan 1 minggu lalu, mereka sudah mempunyai anak 1 yang masih berumur 1 bulan.
“kakak…”
“shela?”
“ngapain kamu shel???”
“aku sedang control kak, kakak sedang apa?”
“control??”
“memang kamu sakit apa?”
“kelainan pada jantung kak, kakak sendiri sedang apa?”
“kamu shela ya?” Tanya sisil.
“ia, kamu udah lupa sama wajah aku”
“sisil kehilangan ingatannya karna kecelakaan 1 minggu yang lalu”
“ya ampun, dan ini anak kakak?”
“ai, begitulah, kakak belum mendapatkan donor mata yang tepat unuk sisil”
“maaf ya sil, aku nggak tau”
“ia nggak apa-apa kok”
“kak aku balik duluan ya”
“oh, ia, silahkan”

Selang beberapa waktu, dokter menemui kak riko member tahukan bahwa ada donor yang cocok, tapi identitas masi di rahasiakan.
3 hari kemudian, dirumah sakit yang sama, aku mau melakukan pencangkokan jantung,
Namun gagal, tapi aku tlah berpesan pada dokter berhasil atau gagal nantinya mata ini akan tetap untuk sisil.
Agar mata itu nantinya tetap bias melihat dan berfungsi, karna alangkah kasiannya arya (anak kak riko) jika mempunyai ibu yang tidak sempurna.
Setidaknya aku bias membantu udah lebih dari cukup, dari pada aku hidup sebagai seorang lesbi yang nggak beguna.

“dok, siapa si yang donorin matanya untuk istri saya itu?”
“dia adalah orang yang anda kenal, dia mengalami kelainan jantung dan sewaktu di oprasi pencangkokan jantung oprasinya dan dia berpesan jika oprasinya berhasil atau  gagal dia mau jadi pendonor untuk istri anda”.
“jadi dia meninggal dok?”
“ia pak”
“boleh saya tau alamat pemakamannya”
“boleh”
Dokteritupun menulisnya di kertas selembar, sampainya di sana terlihat, itu adalah adalah pemakaman mama shela, dan ternyata benar di sebelahnya tertulis nama SHELA PRISILIA.
“SHELAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA………………………………………………………………………………………”

TAMAT

Kesimpulan,
Semua orang berhak di cintai dan mencintai.
Dan seorang lesbi juga manusia, punya hati dan perasaaan
Cerita ini bkn untuk di tiru tapi untuk jadi pelajaran bagi kita semua.
Buat para pembaca yg punya pasangan jgn lah jd seorang penghianat.
Cerita ini jadi hanya karanag yang dibuat jd pelajaran
Jika ada kesamaan nama pada tokoh saya atasnama ita minta maaf.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More